Mak Meugang: Tradisi Berkumpulnya Keluarga dalam Masyarakat Aceh

April 14, 2017

Tradisi Balimo-Limo dalam masyarakat Nata
MEUGANG (Aceh) atau dikampung halaman ku lebih dikenal dengan nama Balimo-Limo (Nata, Mandailing Natal), dua ritual yang berbeda namun satu tujuan yang sama yaitu menyambut bulan Ramadhan. Meugang jauh diatas Balimo-Limo jika dikastakan. Dalam Meugang, setiap orang/keluarga "mewajibkan diri" untuk memasak daging (biasang daging kerbau). Satu rumah tangga bisa memasak daging beberapa menu. Bayangkan berapa daging dan uang yang dikeluarkan. Aku punya keluarga kedua di Aceh, kali ini keluargaku memasak daging 8 kilogram dengan beberapa menu. Luar biasa bukan! Kebetulan tadi pagi saat membeli daging harganya tidak terlalu mahal, Rp.150.000/kilogram (di Bireun berkisar Rp.170k-Rp.180k dan di Abdya mencapai Rp.200k. Referensi chatingan sama teman). Jika 8 x 150k = 1.200k.
Ya untuk membeli dagingnya saja sudah menghabiskan Rp.1.200.000, belum lagi bahan yang lainnya. Saat Meugang ini, anggota keluarga bakalan berkumpul semua dan menikmati makanan yang sudah dimasak. Ini yang menurut ku yang paling mengharukan, saat Megang si Emak/Ayah bakalan nyuruh anaknya untuk pulang kampung😂. That's Cooool.
Dan sekarang mari melihat dari sisi Balimo-Limo. Balimo-Limo tidak memiliki masakan atau yang lainnya yang diwajibkan. Cukup membawa Limo (Limau yang sudah dimasak dengan beberapa tumbuhan seperti daun salam dan sebagainya) dan kalau tidak mau repot cukup membawa shampoo (Limau disini fungsinya untuk membersihkan dan mengharumkan rambut). Dan yang unik adalah masyarakatnya akan mengunjungi satu titik sebagai pusat pertemuan, bisa dimana saja dan lokasinya tidak ditentukan (Bisa disungai, pantai, air terjun dan sebagainya).
Tujuan Balimo-Limo yang paling dinantikan adalah sesi "mandi-mandi"nya. Biasanya Balimo-limo lokasinya di Pasie Aiye (salah satu nama sungai di Kampung halamanku, sungainya dangkal dan berpasir), jarak tempuh kelokasi ini tidaklah jauh. Sekitar 15-20 menit menggunakan kapal nelayan. Dan satu lagi yang menurutku keren, semua kapan nelayan pada hari itu dikerahkan untuk ke Pasie Aiye dan kita bisa naik kapal mana saja secara GRATIS. Balimo-Limo biasanya di lakukan disore hari hingga menjelang maghrib. Sebenarnya juga ada sih sesi makan-makan seperti Meugang, tapi makanan kalau Balimo-Limo bisa apa saja( indomie rebus dan mie lidi/sejenis mie Aceh adalah makanan favorit😅) setelah Balimo-Limo. Makan didalam sungai, atau nangkring diatas kapal sambil makan indomie rebus, that's amazing.
Meugang dan Balimo-Limo dua tradisi yang harus dijaga dan keren menurutku. Setiap daerah memiliki cara yang berbeda dalam mengekpresikan kebahagian mereka dalam menyambut bulan suci Ramadhan(bagi masyarakat muslim).
Tapi yang membuat iri aku dari Meugang ini atau Makmeugang ini adalah dimana setiap orang yang jauh dari kampung halaman bakalan mudik mendadak supaya bisa berkumpul dengan keluarga. Aku punya kutipan tentang meugang dari temanku yang mengatakan, "Silahkan saja kemanapun kamu pergi tapi ingat, saat Meugang kembalilah kekampung halamanmu"
wow wow wow So sweet Li....😚
Coba saja Balimo-Limo sama dengan Makmeugang, mungkin aku sudah di hapus dari KK atau udah dibacok sam Si Emak karena jarang pulang kampung kecuali lebaran.😂
#Tanohkeunebahbikinbetah

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

authorMunere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos honestatis ad mel. Legendos honestatis Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit.
Learn More →


Flickr Images