Cowok Cemara

April 02, 2016

                                           Cowok Cemara

Cemara,,,Cemara,,,
         Acap kali teman-temanku sewaktu SMA tepatnya beranjak kelas IX memanggilku dengan nama cemara alias CEwek MAta RAbun. Hmmm, aku selalu mendengus menabahkan hati supaya tidak marah setiap kali mendengar nama itu. Aku kan cowok, kenpa harus di panggil Cemara. Setidaknya Comara ( cowok mata rabun) membuat ku sedikit senang. Tapi anehnya aku selalu merespon setiap kali teman-temanku memanggil dengan nama cemara. Dan lama-kelamaan jadilah aku dengan sebutan si cowok cemara.
        Awalnya si Cemara cuma dikenal oleh teman dekatku saja. Akhirnya meluas dikalangan teman sekelas. Eh akhirnya sampai juga ketelinga para guru. Pernah suatu kali, guru bahasa Inggrisku, ibu Hertati yang berkepribadian pendiam dan tidak suka bercanda tiba-tiba memanggilku dengan nama cemara. “Ibu ada rapat mendadak dengan guru-guru  di kantor, ibu ada tugas buat kalian. Nanti ketika ibu masuk lagi tugasnya dikumpul semua. Cemara, kamu tulis dulu kedepan”.
Ha...ha...ha...ha...ha...
Seisi kelas sontak tertawa semua. Ada yang bahkan teman-temanku tertawa sambil menangis karena teramat lucunya. Bukan karena nama cemara, memang sih karena nama cemara tetapi kali ini ibu Hertati yang tidak suka bercanda memanggilku dengan nama cemara tentu membuat seisi kelas sontak tertawa. Dengan sedikit senyum yang menghiasi bibir ibu hertati, “maaf ibu minta maaf Adil”. “Tulis nomor 1-15 ini ya” sambil memberikan secarik kertas kepadaku. Aku tidak kesal dipanggil cemara, tetapi kali ini berasaanku berbeda. Kenapa ibu Hertati ikut-ikutan memanggilku denga Cemara. Aku seperti di telanjangi oleh wali kelasku itu.
Karena dikelas aku diberi tanggung jawab sebagai sekretaris terpaksa deh derita menulis dipapan tulis setiap kali ada catatan yang disuruh guru selalu aku yang diteriaki setiap kali guru mengatakan siapa yang mau menulis kedepan. Walaupun setiap kali disuruh menulis catatan guru kedepan aku merasa terbebani, setidaknya aku sedikit bangga karena alasan aku yang menulis dipapan tulis karena memang tulisankulah yang paling rapi dari seisi kelas.
Ya, namaku yang dulu Adil Abdillah mulai diganti dengan panggilan Cemara. Lama-kelamaan aku tidak terlalu risih dengan panggilan cemara. Malahan setiap kali kacamataku ketinggalan saat berangkat sekolah itu lebih parah terhadap si cemara dan penglihatanku tentunya. Kalau untuk si cemara, dia akan mendapat kata-kata yang lebih fantastis. "cie,,cie,,ada yang berubah" itulah candaan teman-temanku. Kalau untuk penglihatanku sendiri. Pernah kejadian saat ujian akhir semester aku lupa memasukkan kacamataku kedalam tas. Alhasil, nilai ujianku sangat anjlok. Dimading terpampang Adil Abdillah dengan mata pelajaran bahasa Indonesia mendapat nilai 28 dari 100 sedangkan nilai semua pelajaran yang lain rata-rata mendapat nilai 80 hingga 96. Dan bahkan di pelajaran bahasa Inggris mendapat nilai 100. Semua teman-temanku dan guru bertanya-tanya, kenapa bisa nilai bahasa indonesiamu rendah begitu padahal bahasa indonesia kan pelajaran paling mudah. Hal ini tentu saja menjadi nilai yang mengejutkan karena aku sendiri setiap semesternya selalu mendapat predikat juara 1 alias ranking 1.
        Jika masih bingung juga alasannya kenapa sampe segitunya hanya karena kacamata doang. Alasan medisnya karena kata dokter penglihatanku mengalami gejala silinder. Ya, jika membaca dan menatap huruf lama-lama akan membuat pandanganku terlihat huruf itu membayang lalu menyatu dan kepalaku mulai pusing. Kata dokter itu akibat dari sering membaca dengan objek bacaan yang terlalu dekat. Ditambah lagi aku suka membaca berbaring sampai ketiduran baru selesai baca. Jadi menurut logika orang tua saya ini normal saja karena saya juga sering dilarang orang tua membaca seperti itu. Tetapi sering kali aku abaikan.
        Panggilan cemara sudah menyingkirkan nama Adil Abdillah. Hal ini terbukti saat memasuki tahun ajaran baru. Karena aku sendiri bergabung di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) maka aku berkesempatan menjadi panitia dalam penyambutan siswa dalam Masa Orientasi Siswa (MOS). Dalam salah satu sesi para siswa diwajibkan melakukan pengenalan terhadap seluruh panitia dan meminta tanda tangan panitia untuk melengkapi berkas dalam menyelesaikan beberapa agenda. Disini yang membuat saya terkejut, hampir seluruh siswa yang mengikuti MOS yang meminta tanda tangan kepadaku memanggilku dengan panggilan Bang Cemara. Haduh, saya geleng-geleng kepala mendengar adik-adik siswa baru memanggilku dengan nama itu. Tetapi itu akhirnya menjadi hiburan bagi teman-temanku dan khususnya aku sendiri sedikit terhibur mendengar nama itu.
Tips Memilih Lensa Kacamata
Disini aku juga mau menuliskan tips buat sobat yang ingin memilih kacamata. Yang pertama tentu saja memilih lensa yang dianjurkan dokter sewaktu kita konsultasi cek kesehatan mata. Pilihlah lensa yang menurut anda nyaman saat memandang dan tinggalkan dulu tren atau kacamata yang lagi gaul. Karena kenyamanan menurut pengalaman saya lebih penting sobat. Selanjutnya memilih frame yang cocok. Walaupun lensa kacamata kamu tidak terlalu tren, ini bisa dikombinasikan dengan frame yang saat ini sangat bervariasi. Kamu tinggal menyesuaikan saja dengan style kamu. Warna yang tersedia juga sangat beragam. Dan tidak lupa juga, pilihan gagang juga sangat penting sobat. Sejak memakai kacamata terhidung dari kelas XI SMA. Aku sudah lebih 10 kali gonta-ganti gagang kacamata. Alasannya tentu saja selain ingin mengganti ke style yang terbaru tak lepas juga dari kenyamanan saat aku memakainya. Karena bentuk kepalaku tidak terlalu bulat, ditambah bagian telinga sebelah kiri agak sedikit nonjol. Dan ini sangat membuat beberapa gagang tidak sesuai dengan bentuk wajahku. Dan akhirnya hanya sekitar tiga bulan saja gagangnya mulai longgar. Ada juga beberapa kasus telingaku yang sedikit menonjol tadi ada rasa nyeri. Jadi disini pilihan kenyamanan sobat menjadi prioritas utama. Jangan sampai nanti sobat sudah membeli kacamata tiba-tiba tidak nyaman mengenakannya.
Tips Menjaga Agar Kacamata Tetap Bersih,
Sekarang, si mungil ini (kacamata) selalu menjadi prioritas utama kemanapun aku pergi. Memang sih aktifitas keseharianku tidak selalu menunjang untuk selalu memakai kaca mata. Cuma dipakai saat aku mulai sedikit pusing dan ketika membaca sesuatu saja. Jadi sering kali si mungil ini keluar masuk tas ataupun kantongku setiap kali kali keluar rumah. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap kebersihan kaca mata. Aku ingin membagi tips kepada sobat agar kacamata tetap bersih. Tempat kacamata sangat perlu. Coba bayangkan berapa kali kita bakal membuka dan mengenakan kembali kaca mata. Pasti sering kali bukan. Disinilah tempat kacamata kita perlukan untuk menjaga tetap bersih dan agar tidak tergores atau rusak saat kita memasukkannya kedalam tas atau kantong. Untuk menjaga tetap bersih dan tetap bagus, hindari mengusap kacamata dengan tangan ataupun dengan baju. Sering kali kita membersihkan lensa kacamata dengan baju yang sedang kita pakai. Hal ini tentu saja berdampak buru terhadap lensa. Bisa saja terjadi goresan-goresan kecil karna adanya debu yang menempel ataupun baju yang kita gunakan berbahan kasar. Cara yang benar yaitu membersihkannya dengan kain pembersih lensa yang dapat kita beli di setiap optik kacamata. Dan juga hindarilah membersihkan lensa dengan menggunakan air. Pakailah pembersih yang telah dikhususkan untuk pembersih lensa dan ini juga bisa kita dapatkan ditoko optik terdekat.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Like us on Facebook

authorMunere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit evertitur duo. Legendos honestatis ad mel. Legendos honestatis Munere veritus fierent cu sed, congue altera mea te, ex clita eripuit.
Learn More →


Flickr Images