![]() |
Ilustrasi |
Aku tidak suka hukum dalam beberapa kasus. Setidaknya rasa ini semakin bertambah hari ini. Hukum dalam persepsiku terlalu
perfeksionis sedangkan manusia jauh dari kata sempurna dan padahal hukum
dibuat oleh manusia.
Hari
ini aku mengikuti kuliah di salah satu ruang di Fakultas Hukum. Hal ini
tentu saja lebih menantang, sebab aku sendiri bukan mahasiswa jurusan
hukum.
Pembahasan kelas cukup menarik. Terlebih dosen pengajar yang kritis serta mampu menangkap pemikiran mahasiswa walaupun si mahasiswa sulit membahasakannya.
Yang bisa aku tangkap dari kuliah hari ini adalah
tentang derajat hukum dan pengimplementasiaannya serta emansipasi hukum
terhadap masyarakat. Aku ingin banyak berbicara dikelas ini karena banyak
yang ingin kubantah dari hasil konten hukum yang yang sedang mereka bahas, terlebih aku bukan mahasiswa hukum dan tentu saja persepsiku sangat berbeda dengan cara pandang mereka. Tetapi tentu saja aku menyadari posisiku sekarang ini, aku bukan mahasiswa hukum terlebih ilmuku tidak mendukung dan aku tidak paham cara kerja hukum yang sedang dibahas mereka.
Pertama
Apa
hukum dari sudut pandang hukum sudah berjalan baik? jawabanku tidak.
Aku sama sekali tidak pernah menyalahkan masyarakat yang melanggar
hukum. Tapi aku cenderung menyalahkan pelaku hukum sebagai
sasarannya. Sifat perfeksionalitas mereka terlalu menyombongkan diri
padahal dalam pengimplementasinya mereka sendiri tidak menjalankannya. Jadi, apa
gunanya hukum yang demikian.
Hukum dinegeri ini cenderung berpedoman ke
arah Barat padahal ini bukan negara Barat. Budaya dinegeri ini berbeda
dengan budaya Barat, jadi jangan menyamakannya dengan hukum di negara Barat. Tapi negara Barat lebih maju dan kita harus berpedoman akan itu
supaya maju. "tapi negara ini tak terpisahkan dengan agama, agama
dinegeri ini lebih tinggi derajatnya dari hukum/perpolitikan sedangkan negara Barat
memisahkan antara agama dan hukum dalam hal perpolitikan".
Jadi apa yang kalian bicarakan wahai aktor hukum. Agama sangat fleksibilitas sedangkan kalian sangat perfeksionalitas. Negeri ini sangat dikekang oleh agama. Jika kalian mau hukum yang begitu setidaknya kalian harus memisahkan terlebih dahulu antara dan perpolitikan. Can you do it?
Jadi apa yang kalian bicarakan wahai aktor hukum. Agama sangat fleksibilitas sedangkan kalian sangat perfeksionalitas. Negeri ini sangat dikekang oleh agama. Jika kalian mau hukum yang begitu setidaknya kalian harus memisahkan terlebih dahulu antara dan perpolitikan. Can you do it?
Kedua
Yang
kedua lebih menarik, bicara emansipasi hukum dalam masyarakat. Visi
emansipasi ini aku yakin 90% masyarakat bakalan setuju. Tapi itu tidak
memungkinkan lagi dinegeri ini. Peran agama sangat dominan, tidak hanya
di Aceh, masyarakat Indonesia juga demikian. Agama sudah mendarah daging dan manusia tidak mempunyai kekuatan untuk menyanggahnya apalagi
membantahnya. Apa anda wahai aktor hukum bisa membantah agama?
Agama
terlalu kuat. Itulah wujud abstrak dikepala manusia khususnya masyarakat Aceh, begitupun Indonesia. Apalagi bicara emansipasi. Cukup logis tapi juga berbahaya.
Aku tidak bicara emansipasi hukum sebab aku juga bukan ahli/paham
hukum. Aku mulai dari analogi ulasan berikut. Emansipasi wanita.
Menurutku hal ini berkaitan. Emansipasi cenderung membuat keadilan.
Keadilan akan dari segi apapun. khususnya keadilan dalam derajat
laki-laki dan perempuan. Tapi sadarkah anda kalau derajat itu ditentukan
agama. kita bicara masyarakat indonesia, masyarakat yang memiliki agama yang kentara. Derajat dan gender dalam
pemahamanku adalah dua hal yang berbeda. Derajat perempuan dalam agama
anda pasti tahu, aku tidak menjelaskannya lagi. Hal itu jelas diatur dalam Al-Quran dan Hadits sebagai pedoman umat islam yang menjadi mayoritas di Indonesia.
Ok, jika anda tetap
mengatakan derajat dan kesamaan sama. Tapi bagaimana dengan rohani dan
rasa emosional wanita. Mereka sudah ditakdirkan memiliki rasa emosional
yang lebih tinggi dari pada laki-laki. Jadi dari hal ini saja sudah
terlihat perbedaannya. Aku tidak ingin merendahkan salah satu pihak,
tapi hambatannya ya disitu. Hal-hal umum aku kira tidak masalah akan
emansipasi wanita ataupun emansipasi hukum. Tapi hal-hal yang
krusial aku pikir itu bakalan sulit.
Wahai aktor hukum yang mengagungkan
hukum barat, serta ingin menerapkan hukum yang demikian. "Hilangkan
agama maka aku akan patuh terhadapmu".
![]() |
Pemuda Tim 2 Ekpedisi Nusantara Jaya 2017 Aceh |
Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan
kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang
dunia. Itulah beberapa penggalan kalimat dari pidato sang inspirator
Indonesia. Soekarno, Presiden pertama Indonesia. Betapa dahsyatnya peran
"Pemuda" dimata Soekarno. Bukan hanya dimasa penjajahan, dimasa
orde lama, orde baru, hingga reformasi sosok "Pemuda" masih
sangat kentara.
Kali ini aku ingin berbagi cerita mengenai para
pemuda luar biasa yang dimaksudkan Soekarno tapi dalam kasus yang berbeda
namun dengan jumlah yang sama.Ya, 10 pemuda. Kami dipertemukan dalam
salah satu program dari Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman
(Kemenko) yang bernama Expedisi Nusantara Jaya (ENJ). Program tahunan
Kemenko dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Tahun 2017 ini
merupakan tahun ketiga diadakannya ENJ. Namun tahun ini ada 3 kelompok
sub jalur yang berbeda. Pertama ada jalur pelajar, yaitu dikhususkan
kepada pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Yang kedua jalur mahasiswa.
Dan yang ketiga jalur pemuda. Aku sendiri mencoba ikut berpartisipasi dalam
kegiatan ini melalui jalur pemuda.
Awalnya kami memang tidak saling mengenal satu
sama lain. Berbagai macam latar belakang, pendidikan, asal daerah, hingga
kepada hal yang lebih mendasar yakni agama. Tapi kami mampu membuatnya
menjadi satu seperti yang dicita-citakan sang Garuda lambang kemerdekaan Indonesia, Unity in diversity.
Aku akan memulai dari sedikit sudut pandangku
terhadap mereka, 10 Pemuda luar biasa:
1. Fadlian Noor, Pemuda asal Balik Papan
Pemuda ini terkenal dengan sarung kebanggaannya.
Motif kotak-kotak bercorak merah hitam ini menjadi semangat kepercayaan diri
baginya. Tipe pemuda pemikir dan juga santai. Pendiam dan sedikit
bicara, namun jika dikasih kesempatan berbicara maka tak ubahnya bagai dosen
Harvard University yang sedang menganalisis permasalahan dalam latar belakang
sebuah penelitian. Terobosannya langsung skakmat, tak terbantahkan. kalau
aku bilang sih pemuda ini tipe idealis dan pemikir, namun dalam tipe yang baru.
2. Hendra Butar Butar
Dari marganya anda pasti sudah bisa menebak. Ya,
pemuda yang satu ini berasal dari Medan. Namun logat dan tutur katanya tidak
mencerminkan kebanyakan orang medan. Pemuda yang satu ini cukup bersahabat dan
disukai semua peserta lainnya. Suka bercanda dan mudah tertawa. Pembawaannya
yang santai dan tidak neko-neko. Namun, jika dalam suatu pembahasan yang
serius. Pemuda ini bisa sangat menggila, bisa dengan mudahnya menanggalkan
kepribadian dia sebelumnya. Menjadi sosok yang edensionis dan amat serius.
Pemuda termuda dan sedikit emosional tetapi memiliki pengalaman luar biasa
yang membuatnya lebih matang dan siap jadi pemuda masa depan.
3. Rusfan Rinaldy
Pemuda berbadan tinggi dan tegap ini sedikit
membuat orang tidak terlalu nyaman disampingnya saat kesan pertama. Pernah
terpilih sebagai paskibraka tentu tak diragukan lagi ketegasannya. Namun,
ternyata dialah yang dimaksudkan pepatah. Jangan melihat buku dari sampulnya.
Pemuda asal Aceh ini mempunyai selera yang humoris. Suka mencairkan
suasana dan membuat orang tertawa. Namun jangan salah sangka, pemuda ini sangat
bertanggungjawab terutama mengenai posisinya sebagai ketua/kordinator
kami. Metode pendekatannya dengan masyarakat tak diragukan lagi.
Kamus bahasanya luar biasa dan cukup membuat orang terkesima oleh
dialektika susunan katanya, merelevankan semua keadaan.
4. Octo Obaja Sihombing
Pemuda yang satu ini membuat pemuda lainnya pada
iri. Ketampanannya tak diragukan lagi, berkulit putih, tinggi, dan hidung
mancung. Itulah gentelitas idaman wanita dizaman sekarang. Tapi bukan itu yang
ingin aku sampaikan tentang dia. Pemuda yang lahir di Langsa, Aceh dan sekarang
tinggal di Medan ini mempunyai sikap rendah hati dan sangat mengapresiasi
orang lain. Ini tipe pemuda langkah dizaman sekarang. Aku teringat ucapan
temanku (Guru Besar Universitas Syiah Kuala) ketika kami diskusi santai bersama
bule dari Perancis. Dia bertanya kepadaku "Kamu tau apa yang membuat orang
Barat amat dihormati masyarakat luas dimanapun?". Saya gak tau,
kenapa Pak? "Karena mereka selalu memuji dan mengapresiasi orang
lain". Secara pribadi tipe pemuda inilah yang aku sukai.
5. Al Hajjir
Glamoritas menjadi hal yang dominan
disombongkan dan menjadi standarisasi eksistensi kekayaan seseorang.
Walau sebenarnya dia termasuk dalam pepatah "besar pasak dari pada
tiang". Pemuda dari Aceh Selatan ini malah mengambil alur yang berlainan
atas glamoritas tipe pria. Baginya itu semua tidaklah penting walaupun dia
punya kesempatan akan hal itu. Cuek dan percaya diri yang tinggi. Mungkin
sedikit arogant tetapi aku katakan dia adalah tipe pemuda yang unik. Pemuda
yang menyukai anak-anak dan bukan sekedar pencitraan.
6. Abdillah
Kalau yang satu ini pemuda biasa saja. Penggila
novel dan suka mengunjungi rumah sakit jiwa, bercengkerama dengan ODGJ (Orang
Dengan Gangguan Jiwa) di RSJ adalah hiburan tersendiri baginya. Pemuda asal
Mandailing Natal ini nekad kabur dari kampung halaman dan merantau ke Aceh
melanjutkan pendidikan tingginya. Sempat tidak mendapat izin orang tua namun
dengan gombalan mautnya akhirnya orang tuanya setuju. Dia tipe pemuda yang
tidak suka eksitensionalitas. "Berbuat sesuatu bukan untuk pengakuan"
adalah salah satu moto hidupnya. Pemuda ini punya kepedulian sosial yang
tinggi dan juga rajin.
7. Taufiq Hidayatullah
Kebanyakan orang merepresentasikan berambut
gondrong adalah simbol kehidupan yang acak-acakan dan pemuda yang malas. Tapi
aku dapat pelajaran baru dari pemuda Lhokseumawe berambut gondrong ini.
Pemuda gondrong justru lebih rajin dan menjaga penampilan, perlu perawatan yang
tak kalah saing dengan rambut wanita, bahkan pemuda satu ini juga di nobatkan
sebagai Duta Shampo karena terlalu sering dan lamanya dia mandi. Pembawaan yang
kalem namun juga bersahabat. Fotografi adalah kesukaannya, pemuda dibelakang
layar sangat cocok disematkan ke dia. Tapi yang kusukai dari dia adalah
pembawaannya yang sikap it'okay dan fun.
8. Husnul Fahmi
Pendiam dan tidak banyak bicara bahkan tidak
bicara sama sekali menobatkan dia sebagai Duta Terpolos kali ini. Pemuda
dari Aceh Besar ini memiliki sikap yang tertutup namun terbuka,
sedikit sulit diungkapkan tipe pemuda jenis ini. Namun dia punya trik jitu
pdkt (pendekatan) terhadap anak-anak. Aku tidak habis fikir, bicara dengan
anak-anak dia begitu semangat dan sebaliknya, anak-anak juga menyukai dia.
Tetapi jika bicara sesama kami, dia cenderung kaku dan membosankan. Dia juga
tipe pemuda aliran positivisme, penurut dan juga rajin serta ulet.
9. Ibrahim
Pemuda asap Subussalam ini membuatku terkesima.
Dia adalah sosok pemuda aktivis pendidikan dijaman sekarang. Event Hunter dan
juga sangat peduli terhadap isu pendidikan. Percaya diri dan juga rendah hati.
Walau sedikit presjudis namun yang paling saya jempolin adalah sifat penyayang
yang dia miliki. Tipe pemuda abad 21 yang diidamkan negara.
10. Murtaji
Pemuda yang satu ini tidak bisa aku
ungkapkan. Teramat luar biasanya hingga aku tidak bisa berkata-kata lagi.
Terlalu sedikit perumpamaan kata yang kumiliki untuk mendeskripsikan dia.
Bentuk kesempurnaan dari gabungan sifat kesembilan pemuda diatas adalah dia.
Good boy and cooler.
Semangat yang Membara
Jika kata Bung Rhoma Irama darah muda adalah
darahnya para remaja maka para pemuda ini akan mendapat julukan darah merah
jingga, melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian,
simbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko, ketenaran, cinta,
perjuangan, perhatian, perang, bahaya, kecepatan, panas, kekerasan namun secara
keseluruhan memiliki kesan sebagai semangat yang bergelora. Perjalanan dari
daerah asal menuju Pulau Baguk, pulau terluar Indonesia ini menjadi tantangan
tersendiri. Salah satu peserta yang berasal dari kota Yogyakarta
misalnya, pemuda ini berangkat dari Jogja menuju Medan dengan pesawat, kemudian
dari Medan ke Singkil, Aceh dengan jasa rental mobil. Tiba di pelabuhan Singkil
sekitar pukul 4 pagi dan kemudian harus menunggu jadwal keberangkatan kapal
menuju Pulau Banyak. Menuju Pulau Banyak hanya bisa dengan tranportasi laut dan
dengan jarak tempuh sekitar 6 jam. Sangat melelahkan hanya untuk sekedar
perjalanan. Begitu juga dengan para pemuda lainnya, bahkan pemuda asal
Mandailing Natal nekad naik motor sendirian menuju Singkil dengan jarak tempuh
18 jam tanpa istirahat. Setiba di Pulau Baguk sendiri, perbedaan cuaca sangat
berbeda. Cuaca yang panas dan membuat cepat letih. Para pemuda ini pun harus
pandai-pandai mengakali supaya tidak jatuh sakit dan menghambat kegiatan
mereka. Beberapa program kegiatan tambahanpun diadakan melihat potensi yang ada
dan tentu saja dengan semangat para pemuda yang luar biasa. Begitulah semangat
para pemuda ini dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat Pulau Baguk.
Perspektif yang Berbeda
Perbedaan berpendapat cenderung membuat
perselisihan, namun juga menjadi nilai lebih jika mampu menyikapinya. Tentu
saja dalam menjalankan pengabdian ini kami mempunya perspektif yang
berbeda-beda. Hampir setiap diskusi prepair untuk kegiatan cenderung
berlangsung alot. Saling menyerang pendapat dan juga unsur menyindir salah satu
pihak. Tak jarang pula emosional dan bad mood menjadi targeting
yang tak terkendalikan. Namun pada akhirnya akan ada titik temu dan menjadikan
semuanya dalam perspektif yang sama.
Agen Perubahan yang Sesungguhnya
Kemandirian akan terlaksananya kegiatan ini
membuat predikat agen of change terhadap para pemuda ini. Dari daerah
yang berbeda-beda, jarak yang teramat jauh, dan juga keterbatasan biaya membuat
kepedulian yang sesunggunya. Apa ini bisa dikatakan sebagai "Bekerja
tanpa pamrih"? Ya, para pemuda ini menyiapkan pikiran dan tenaga untuk
membuat perubahan didaerah terpinggirkan dan jauh dari akses pemerintah. Hal
ini membuat daerah ini semakin tertinggal dengan perkembangan ekonomi hingga
kepada taraf hidup masyarakat kota. Tentu saja bukan hal tak biasa tanpa
dukungan dari sikap "kepedulian sosial yang tinggi". Namun dengan
tekad yang kuat mereka siap melaksanakan program dan mengabdi disalah satu
pulau terluar Indonesia. Jalesveva Jayamahe!
![]() |
Dermaga kapal Nelayan Pulau Baguk |
Pulang
Sang pemilik hari tak berseri
Menampakkan diri malu-malu
Dia tak yakin apa waktu ini adalah waktu yang tepat untuk menyapa
Beberapa kapal nelayan mulai kembali kedaratan
Memecah ombak yang hening
Gelombang nakalnya merayu sarung hitam bermotif Pinto Aceh
Pemuda itu tak bergeming
Tak tertarik dengan rayuan si ombak
Sedari shubuh pemuda itu duduk di sana
Di ujung dermaga kayu yang menjorok ke lautan
Pandangannya terpaku pada ujung kakinya yang menjuntai ke permukaan air
Dia sedang merenung
Merenung yang tidak ingin direnung
Siang itu terjawab sudah
Saat si Bocah-Bocah yang menamakan diri sebagai Anak Laut menjinjing tas dan barang-barangnya
Mengantar kepergiannya
Melangkah tak percaya
Memasuki kabin kapal yang mulai hening
Dari dermaga kapal terdengar sorak-sorak si Bocah Laut
Hanya kata “dadaaa” yang terdengar jelas
Tettt Tettt Tettt
Serunai kapal menandakan keberangkatan dan siap mengarungi samudera
Detak jantung pemuda itu mulai tak karuan
Cemas dan sedikit berkeringat dingin
Gelisah
Dia menaiki kabin atas
Berdiri disamping sekoci di ekor kapal
Memandangi dermaga tempat si bocah Laut berdiri-
sambil melambaikan tangan
Semakin lama semakin kecil
Si Bocah-Bocah Laut itu pun bagai semut
Akhirnya, hanya gugusan pulau yang terlihat
Tapi Dia tak melepas pandangannya dari pulau itu
Pulau yang sudah menjadi bagian cerita hidupnya
“Aku Pulang”
Kata terakhir yang tak mampu diucapkan
![]() |
Tradisi Balimo-Limo dalam masyarakat Nata |
MEUGANG
(Aceh) atau dikampung halaman ku lebih dikenal dengan nama Balimo-Limo
(Nata, Mandailing Natal), dua ritual yang berbeda namun satu tujuan yang
sama yaitu menyambut bulan Ramadhan. Meugang jauh diatas Balimo-Limo
jika dikastakan. Dalam Meugang, setiap orang/keluarga "mewajibkan diri"
untuk memasak daging (biasang daging kerbau). Satu rumah tangga bisa
memasak daging beberapa menu. Bayangkan berapa daging dan uang
yang dikeluarkan. Aku punya keluarga kedua di Aceh, kali ini keluargaku memasak daging 8 kilogram dengan beberapa menu. Luar biasa bukan!
Kebetulan tadi pagi saat membeli daging harganya tidak terlalu
mahal, Rp.150.000/kilogram (di Bireun berkisar Rp.170k-Rp.180k dan di
Abdya mencapai Rp.200k. Referensi chatingan sama teman). Jika 8 x 150k =
1.200k.
Ya
untuk membeli dagingnya saja sudah menghabiskan Rp.1.200.000, belum
lagi bahan yang lainnya. Saat Meugang ini, anggota keluarga bakalan
berkumpul semua dan menikmati makanan yang sudah dimasak. Ini yang
menurut ku yang paling mengharukan, saat Megang si Emak/Ayah bakalan
nyuruh anaknya untuk pulang kampung
. That's Cooool.
Dan
sekarang mari melihat dari sisi Balimo-Limo. Balimo-Limo tidak memiliki
masakan atau yang lainnya yang diwajibkan. Cukup membawa Limo (Limau
yang sudah dimasak dengan beberapa tumbuhan seperti daun salam dan
sebagainya) dan kalau tidak mau repot cukup membawa shampoo (Limau
disini fungsinya untuk membersihkan dan mengharumkan rambut). Dan yang
unik adalah masyarakatnya akan mengunjungi satu titik sebagai pusat
pertemuan, bisa dimana saja dan lokasinya tidak ditentukan (Bisa disungai,
pantai, air terjun dan sebagainya).
Tujuan
Balimo-Limo yang paling dinantikan adalah sesi "mandi-mandi"nya.
Biasanya Balimo-limo lokasinya di Pasie Aiye (salah satu nama sungai di
Kampung halamanku, sungainya dangkal dan berpasir), jarak tempuh
kelokasi ini tidaklah jauh. Sekitar 15-20 menit menggunakan kapal
nelayan. Dan satu lagi yang menurutku keren, semua kapan nelayan pada
hari itu dikerahkan untuk ke Pasie Aiye dan kita bisa naik kapal mana
saja secara GRATIS. Balimo-Limo biasanya di lakukan disore hari hingga
menjelang maghrib. Sebenarnya juga ada sih sesi makan-makan
seperti Meugang, tapi makanan kalau Balimo-Limo bisa apa saja( indomie
rebus dan mie lidi/sejenis mie Aceh adalah makanan favorit
) setelah Balimo-Limo. Makan didalam sungai, atau nangkring diatas kapal sambil makan indomie rebus, that's amazing.
Meugang
dan Balimo-Limo dua tradisi yang harus dijaga dan keren menurutku.
Setiap daerah memiliki cara yang berbeda dalam mengekpresikan kebahagian mereka dalam menyambut bulan suci Ramadhan(bagi masyarakat muslim).
Tapi
yang membuat iri aku dari Meugang ini atau Makmeugang ini adalah
dimana setiap orang yang jauh dari kampung halaman bakalan mudik
mendadak supaya bisa berkumpul dengan keluarga. Aku punya kutipan
tentang meugang dari temanku yang mengatakan, "Silahkan saja
kemanapun kamu pergi tapi ingat, saat Meugang kembalilah kekampung
halamanmu"
wow wow wow So sweet Li....
Coba saja Balimo-Limo sama dengan Makmeugang, mungkin aku sudah di hapus dari KK atau udah dibacok sam Si Emak karena jarang pulang kampung kecuali lebaran.
#Tanohkeunebahbikinbetah
![]() |
Ilustrasi |
Refleksi Singkat Tentang Kehidupan
Hidup.
Apa aku saat ini dikatakan hidup?
Lalu untuk apa aku hidup?
Apa hanya
untuk sekedar berjuang demi hidup, supaya tidak mati.
Mati juga bukan
sesuatu yang menakutkan bagiku.
Mati seperti lebih menantang, tapi apa
dengan mati aku bisa hidup lagi.
Beberapa kali aku berfikir sepertinya
aku mulai kehilangan arah (aspek religiulitas), tapi bukan sepenuhnya tak paham agama. Hanya saja, sangat sulit terlepas dari
pikiran-pikiran ini. Katanya
pikiran adalah anugerah terbesar dari Tuhan untuk manusia. Tapi apakah
manusia tidak berfikir dengan pikirannya? Bagiku sangat sulit memahami
kehidupan ini. Umurku sekarang 22 tahun, 6 tahun kuhabiskan di bangku
pendidikan SD, 3 tahun SMP, 3 Tahun SMA, dan sekarang dengan bodohnya
aku masih saja berkutik dengan instansi pendidikan itu dan sekarang aku
berada di penghujung tahun ke-4 pendidikan tinggiku. 16 tahun aku
habiskan waktu untuk belajar dengan buku-buku dan dibantu dengan jasa
guru. Tapi aku tetap tidak bisa mengerti sebenarnya apa hakekat hidup.
Ibuku selalu bangga akan prestasiku, dimasa-masa sekolah menengah atas
aku adalah anak yang baik dan berprestasi disekolah. Hingga masuk
perguruan tinggi pun aku masih menjadi kebanggaan keluargaku. Tapi ibuku
selalu mengkwatirkan akan kehidupanku. Kerja apa, dimana, berapa
gajinya, apa cukup untuk HIDUP? Lagi-lagi tantangan hidup masih saja
ada.
Apa
hidup ini hanya untuk bertahan hidup. Dari umur 5 tahun hingga sekarang
berumur 22, semata-mata kuhabiskan waktu untuk bisa mendapatkan
pekerjaan (setidaknya itulah dikatakan orang-orang). Pendidikan menjadi
harapannya. Tapi itu juga tidak menjamin apa-apa. Setidaknya aku harus
menyingkirkan (bersaing) manusia lainnya supaya bisa hidup (dapat
kerja). Hingga detik ini, aku tidak tau apa hidup masih bisa
menghidupiku. Jika siklusnya kehidupan "lahir-pendidikan-pekerjaan- berketurunan-hidup-mati", maka "Mati", adalah cita-cita tertinggi untuk hidup.
So, untuk apa sebenarnya hidup?
Memanusiakan Manusia (Belajar dari Pasien Skizofrenia yang di bilang sebagai 'Orang Gila)
April 13, 2017![]() |
Dok: Pribadi |
Ya pasti orang gila semua isinya. Itulah yang dipikirkan orang-orang secara umum dan saya juga demikian. Tetapi itu sebelum saya berkenalan dengan Si RSJ itu.
2 tahun silam saya mulai berkenalan dengan si RSJ dan sering mengunjunginya
Sang pemilik hari tak berseri
Menampakkan diri malu-malu
Dia tak yakin apa waktu ini adalah waktu yang tepat untuk menyapa
Beberapa kapal nelayan mulai kembali kedaratan
Memecah ombak yang hening
Gelombang nakalnya merayu sarung hitam bermotif Pinto Aceh
Pemuda itu tak bergeming
Tak tertarik dengan rayuan si ombak
Sedari shubuh pemuda itu duduk di sana
Di ujung dermaga kayu yang menjorok ke lautan
Pandangannya terpaku pada ujung kakinya yang menjuntai ke permukaan air
Dia sedang merenung
Merenung yang tidak ingin direnung
Siang itu terjawab sudah
Saat si Bocah-Bocah yang menamakan diri sebagai Anak Laut menjinjing tas dan barang-barangnya
Mengantar kepergiannya
Melangkah tak percaya
Memasuki kabin kapal yang mulai hening
Dari dermaga kapal terdengar sorak-sorak si Bocah Laut
Hanya kata “dadaaa” yang terdengar jelas
Tettt Tettt Tettt
Serunai kapal menandakan keberangkatan dan siap mengarungi samudera
Detak jantung pemuda itu mulai tak karuan
Cemas dan sedikit berkeringat dingin
Gelisah
Dia menaiki kabin atas
Berdiri disamping sekoci di ekor kapal
Memandangi dermaga tempat si bocah Laut berdiri-
sambil melambaikan tangan
Semakin lama semakin kecil
Si Bocah-Bocah Laut itu pun bagai semut
Akhirnya, hanya gugusan pulau yang terlihat
Tapi Dia tak melepas pandangannya dari pulau itu
Pulau yang sudah menjadi bagian cerita hidupnya
“Aku Pulang”
Kata terakhir yang tak mampu diucapkan
Perkembangan masyarakat
dan dunia kerja pada era global menuntut sumber daya manusia yang makin
kompetitf.Oleh karena itu,sesuai dengan visi dan misi, Universitas Syiah Kuala
(selanjutnya disingkat Unsyiah) memandang perlu untuk menghasilkan lulusan yang
berkualitas, baik dalam bidang hard
skills maupun soft skills. Dalam
proses pembelajaran, Unsyiah mendorong mahasiswa se-optimal mungkin untuk
menggali pengalaman dari kegiatan kemahasiswaan agar memiliki nilai lebih.
Untuk itu, Unsyiah perlu menghargai setiap ekstrakurikuler dan nonkurikuler
dalam bentuk pemberian satuan kredit prestasi, seperti halnya pemberian satuan
kredit semester pada kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler.
Pemberlakuan Surat
Keterangan Pendamping Ijazah(SKPI) bertujuan (a) meningkatkan partisipasi
mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan; (b) meningkatkan kemampuan
kepemimpinan, kerjasama, dan komunikasi mahasiswa; (c) memberikan pengakuan dan
penghargaan terhadap aktivitas pembelajaran dan prestasi mahasiswa di luar
kegiatan kurikuler; (d) mengetahui semua aktivitas yang pernah diikuti dan semua
prestasi yang pernah diperoleh setiap mahasiswa selama menempuh pendidikan di
Unsyiah; dan (e) menyediakan dokumen yang disertai bukti-bukti otentik tentang
segala aktivitas dan semua prestasi tersebut yang penting bagi pemangku
kepentingan ketika memasuki dunia kerja.
Dalam rangka
pemberlakuan SKPI tersebut, diperlukan pedoman pelaksanaannya yang mengatur
kegiatan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan soft skills melalui kegiatan ekstrakurikuler dan nonkurikuler. Hal
ini dimaksudkan untuk (a) memberi panduan dalam melakukan kegiatan
ekstrakurikuler dan nonkurikuler;(b) memberi panduan dalam penilaian kegiatan
ekstrakurikuler dan nonkurikuler mahasiswa; dan (c) menetapkan besaran satuan
kredit prestasi yang akan diakumulasikan dalam SKPI bagi setiap mahasiswa.
SISTEM
PENYELENGGARAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN
Visi Universitas Syiah Kuala
Visi Universitas Syiah Kuala adalah menjadi
universitas yang inovatif, mandiri, dan terkemuka dalam pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, humaniora, olahraga, dan seni sehingga menghasilkan
lulusan berkualitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika.
Misi Universitas Syiah
Kuala
Misi Universitas Syiah Kuala adalah
sebagai berikut :
(1) Menyelenggarakan
tridarma perguruan tinggi untuk mendukung pembangunan daerah, nasional, dan
internasional berbasis sumberdaya lokal.
(2) Meningkatkan
kualitas akademik untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi.
(3) Menerapkan
manajemen mutu terpadu dibidang pendidikan melaluipenerapan prinsip
transparansi, partisipatif, efisien, dan produktif.
(4) Memperkuat
dan memperluas jaringan kerjasama institusional dalam rangka mengembangkan dan
melestarikan temuan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, olahraga dan seni.
(5) Mewujudkan
universitas yang mandiri.
Tujuan Universitas Syiah Kuala
Tujuan Universitas Syiah Kuala
Tujuan Universitas Syiah Kuala adalah
sebagai berikut :
(1) Menjadi
universitas yang bermutu di bidang pendidikan, penelitian,dan pengabdian kepada
masyarakat.
(2) Menghasilkan
lulusan berkualitas yang mampu mengaplikasikanilmu pengetahuan dan teknologi
dalam memecahkan masalah-masalahkekinian yang muncul dalam masyarakat
denganmengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, keimanan dan ketaqwaan.
(3) Memberikan
pelayanan yang maksimal bagi seluruh stakeholder.
(4) Menjadi
universitas yang akuntabel mencirikan goodgovernance.
(5) Menjadi
partner in progress bagi pembangunan daerah, nasionaldan internasional.
(6)
Menjadi universitas mandiri.
Kebijakan dan Pola Pengembangan Kemahasiswaan Universitas Syiah Kuala
Pendidikan tinggi
bertujuan untuk (1) menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,mengembangkan,
dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian;
dan (2) mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau
kesenian serta mengupayakan penggunaannyauntuk meningkatkan taraf kehidupan
masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Paradigma baru dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi menekankan pada kemampuan mengembangkan daya
saing bangsa serta kemampuan menerapkan otonomi dengan transparansi dan
akuntabilitas sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.Lembaga
pendidikan tinggi harus mampu menjadi pencipta IPTEK dan perencana strategis
dengan pendekatan daya saing komparatif dan kompetitif.
Mahasiswa
sebagai generasi muda memiliki potensi untuk senantiasa mengembangkan pemikiran
dan sikap kritis, dinamis dan idealis. Sebagai aset nasional, mahasiswa perlu
diberi peluang seluas-luasnya untuk mengaktualisasikan diri agar dapat
berkembang menjadi manusia yang cerdas, berwawasan luas,terampil, menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi, beriman, dan bertaqwa,serta memiliki tanggung
jawab keilmuan, yang tinggi dalam pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni
dalam bidang ilmunya saja (hard skill),melainkan
juga beraktivitas untuk mengembangkan kemampuan soft skillseperti cinta almamater.
Universitas
Syiah Kuala sebagai salah satu perguruan tinggi berkewajiban mengembangkan dan
memfasilitasi tidak saja kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler, tetapi juga
kegiatan ekstrakurikuler dan nonkurikuler. Unsyiah perlu mendeskripsikan sejumlah
orientasi aktivitas kemahasiswaan di Unsyiah, yaitu (1) meningkatkan
partisipasi mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan; (2) tercapainya prestasi
program kemahasiswaan di tingkat lokal, regional, nasional, dan internasional;
(3) terbangunnya organisasi kemahasiswaan yang mantap dan kondusif untuk
pengembangan jiwa kepemimpinan; serta (4) terjaminnya kesejahteraan mahasiswa
secara menyeluruh dan berkeadilan. Unsyiah mengkategorikan kegiatan
kemahasiswaan ke dalam bidang kegiatan organisasi dan kepemimpinan; bidang
kegiatan minat, bakat dan kegemaran; bidang kegiatan penalaran dan keilmuan;
bidang kegiatan kepedulian sosial; serta bidang kegiatan lainnya. Serangkaian
kegiatan terstruktur yang diselenggarakan Biro Kemahasiswaan dan Alumni atau
Subbag Kemahasiswaan dan Alumni di lingkungan Universitas Syiah Kuala bertujuan
membantu memberi wawasan cinta almamater serta kemampuan soft skill kepada mahasiswa sehingga lulusan Unsyiah menjadi
lulusan berwawasan, dapat bekerja dalam tim, penuh inisiatif, kreatif,
inovatif, mandiri,bekerja secara cermat, semangat, penuh tanggung jawab,
bermoral,gigih, dan penuh percaya diri.
Sebagai
upaya untuk memberikan apresiasi bagi mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan
kemahasiswaan akan diberikan transkripberisi nilai kreditprestasi. Nilai kredit
prestasi dinyatakan dalam satuan kredit prestasiyang diberi namaSKP.
Fasilitas Kegiatan Kemahasiswaan
Untuk mewujudkan SKPI yang bernas, di
Unsyiah tersedia prasarana dan saranasebagai berikut:
(1)
Ruang Kuliah;
(2)
Ruang Laboratorium/Praktikum;
(3)
Perpustakaan;
(4)
Gedung Gelanggang Mahasiswa;
(5)
Gedung Serba Guna AAC;
(6)
Gedung Olah Raga (GOR);
(7)
Wisma Tamu;
(8)
Lapangan Basket, Tenis Lapangan, dan Futsal;
(9)
Lapangan Volley;
(10)
Area Panjat Tebing;
(11)
Asrama mahasiswa;
(12)
Gedung Pusat Layanan Kesehatan;
(13)
Transportasi (Bus Kampus Flash);
(14)
Masjid dan Musholla.
(15) Dsb.
Program Kegiatan Kemahasiswaan dan Surat Keterangan Pendamping Ijazah
(1)
Program Kegiatan Kemahasiswaan
Program
kegiatan kemahasiswaan di Unsyiah disusun mengikuti kalender kegiatan yang
diselenggarakan oleh Kemenristekdikti dan kegiatan pengembangan internal
Unsyiah.Kegiatan kemahasiswaan Unsyiah adalah segala aktivitas ekstrakurikuler
dan nonkurikuler yang memperoleh izin dari Rektor Unsyiah, atau pejabat yang
diberi wewenang oleh Rektor Unsyiah, serta tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, norma agama, dan norma kesusilaan. Kegiatan ekstrakurikuler
dan nonkurikuler dimaksud meliputi kegiatan dalambidang kegiatan organisasi dan
kepemimpinan; bidang kegiatan minat, bakat dan kegemaran; bidang kegiatan
penalaran dan keilmuan; bidang kegiatan kepedulian sosial; serta bidang
kegiatan lain. Organisasi kemahasiswaan (ormawa) Unsyiah adalah organisasi
mahasiswa yang dibentuk dari, oleh, dan untuk mahasiswa pada tingkat
universitas, fakultas, dan jurusan/program studi didalam kampus yang merupakan
wahana pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan
kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan perguruan
tinggi.
(2)Pencatatan
Kegiatan Kemahasiswaan
Pencatatan
kegiatan kemahasiswaan diatur sedemikian rupa melalui peraturan Rektor.Pencatatan
hasil kegiatan kemahasiswaan dijelmakan dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah, yang disingkat SKPI.
(3)
Pengertian Surat Keterangan Pendamping Ijazah
Surat Keterangan Pendamping Ijazah(SKPI)
adalah transkrip untuk menyatakan pengakuan prestasi pengembangan soft kills kemahasiswaan dengan beban
kegiatan mahasiswa yang dinyatakan dalam satuan
kredit prestasi (skp).
(4)
Pengertian Satuan Kredit Prestasi
Satuan
kredit prestasi adalah nilai kredit yang ditetapkan sebagai penghargaan kepada
mahasiswa setelah mengikuti kegiatan kemahasiswaan.
(5)
Tujuan Surat Keterangan Pendamping Ijazah
Tujuan
penetapan Surat Keterangan Pendamping Ijazah di Unsyiah untuk:
a. Meningkatkan
partisipasi mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan;
b. Meningkatkan
kemampuan soft skills mahasiswa;
c. Memberikan
pengakuan dan atau penghargaan terhadap aktivitas pembelajaran dan prestasi
mahasiswa diluar kegiatan kurikuler;
d. Mengetahui
semua aktivitas yang pernah diikuti dan semua prestasi yang pernah diperoleh
setiap mahasiswa selama menempuh pendidikan di unsyiah;
e. Menyediakan
dokumen yang disertai bukti-bukti otentik tentang segala aktivitas dan semua
prestasi tersebut yang penting bagi penerima lulusan ketika memasuki dunia
kerja.
(6)
Karakteristik Surat Keterangan Pendamping Ijazah
Surat
Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Setiap kegiatan kemahasiswaan memiliki satuan
kredit prestasi (skp) yang berlainan tergantung pada bobot kegiatan yang
diikuti.
b.
Besaran satuan kredit prestasi untuk masing-masing kegiatan kemahasiswaan
ditentukan atas besarnya usaha untuk mengikuti aktivitas yang diperoleh dalam
bidang-bidang kegiatan kemahasiswaan.
7)
Kedudukan dan Distribusi Nilai Kegiatan Satuan Kredit Prestasi
a. Kedudukan
Nilai SKPI
merupakan akumulasi nilai kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan nonkurikuler
yang dinyatakan dalam bentuk skp pada akhir masa studi.Nilai pada SKPI dapat
merupakan prasyarat untuk mengikuti wisuda serta bersama-sama dengan Transkrip Akademik dipakai sebagai
dasar penilaian wisudawan terbaik.
b. Distribusi
Nilai SKPI
Distribusi nilai
SKPI terdiri atas kegiatan wajib universitas dan fakultas masing-masing sebesar
10 skp.
8)
Beban perolehan skp
a.
Mahasiswa
Unsyiah sejak semester pertama harus memperoleh nilai minimum20 skp.
b.
Mahasiswa
pindahan atau alih jenjang (dari luar Universitas Syiah Kuala) juga harus memperoleh
20 skp wajib dimaksud.
KEGIATAN
KEMAHASISWAAN DAN
SURAT
KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH
Pelaksanaan Kegiatan
Kemahasiswaan
(1) Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan sesuai
kalender akademik Unsyiah, yang dibagi menjadi 2 (dua) semester.
a. Semester gasal
(I,III,V,VII): September – Februari.
b.Semester genap (II,
IV, VI, VIII): Maret—Juli dan semester antara Agustus.
(2) Pelaksanaan didasarkan didasarkan
pada SOP yang dibuat oleh Biro Kemahasiswaan.
(3) Setiap mahasiswa harus mengikuti kegiatan
wajib universitas.
(4) Setiap mahasiswa wajib memiliki
nilai dalam kegiatan bidang organisasi dan kepemimpinan; dan kegiatan bidang penalaran
dan keilmuan.
Evaluasi Hasil Kegiatan Kemahasiswaan
Sistem penilaian kegiatan kemahasiswaan didasarkan
pada bidang-bidang berikut:
(1)
Bidang Kegiatan Organisasi dan
Kepemimpinan
Penilaian
untuk bidang organisasi dan kepemimpinan terdiri atas penilaian keaktifan dalam
kepengurusan ormawa.
(2)
Bidang Kegiatan Penalaran dan Keilmuan
Penilaian
untuk bidang penalaran dan keilmuan terdiri atas:
a. Penilaian
dalam memperoleh lomba karya tulis ilmiah;
b. Penilaian
dalam memperoleh prestasi kegiatan kreatifitas dan inovasi mahasiswa;
c. Penilaian
dalam kegiatan forum ilmiah (seminar, workshop, kuliah tamu, penelitian,
memberikan pelatihan, dan lain-lain);
d. Penilaian
dalam kegiatan yang menghasilkan karya ilmiah dan/atau karya tulis populer,
baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan; dan
e. Penilaian
dalam kompetisi ilmiah nonkarya tulis (mawapres, debat mahasiswa, dsb.)
(3)
Bidang Kegiatan Minat, Bakat dan
Kegemaran
Penilaian untuk bidang minat dan bakat terdiri atas:
a. Penilaian
dalam hal keaktifan sebagai pengurus atau anggota unit kegiatan mahasiswa (UKM);
dan
b. Penilaian
dalam memperoleh prestasi kegiatan minat dan bakat.
(4)
Bidang Kegiatan Kepedulian Sosial
Penilaian untuk bidang kepedulian sosial terdiri atas
:
a. Penilaian
keaktifan dalam kepedulian sosial; dan
b. penilaian
partisipasi dan aktivitas lain di bidang sosial.
(5) Bidang
Kegiatan Lainnya
Penilaian
untuk bidang kegiatan yang tidak termasuk kegiatan tersebut diatas.
Predikat
Kriteria
predikat pada transkrip SKPI sebagai berikut:
(1) Sangat Baik,
apabila mahasiswa mengumpulkan lebih dari 201 skp;
(2) Baik,
apabila mahasiswa mengumpulkan nilai 101 skp samapi dengan 200 skp;
(3) Cukup,
apabila mahasiswa mengumpulkan nilai 20 skp sampai dengan 100 skp;
Penilaian dan Validasi
Penilaian dan
validasi dilakukan pada saat mahasiswa yang bersangkutan mengajukan bukti
keikutsertaan dalam kegiatan ekstrakurikuler dan nonkurikuler pada setiap akhir
semester dengan menggunakan formulir yang telah ditentukan.
Nilai kegiatan kemahasiswaan dinyatakan
valid apabila bukti keikutsertaan ditandatangani oleh salah satu pihak berikut:
(1)
Panitia atau institusi penyelenggara
kegiatan kemahasiswaan;
(2)
Dosen Pembina UKM untuk kegiatan
kemahasiswaan yang terkait dengan UKM;
(3)
Ketua jurusan/program studi untuk
kegiatan kemahasiswaan yang dilaksanakan pada tingkat jurusan/program studi;
(4)
Dekan atau Wakil Dekan untuk kegiatan
kemahasiswaan yang dilaksanakan pada tingkat fakultas;
(5)
Rektor atau Wakil Rektor untuk kegiatan
kemahasiswaan yang dilaksanakan pada tingkat universitas.
Bukti-Bukti Kegiatan Kemahasiswaan
Penilaian skp dilakukan berdasarkan
bukti-bukti sebagai berikut:
(1)
Sertifikat/Piagam/Piala/Medali/Vandel
atau bentuk penghargaan lain;
(2)
Surat Keputusan/Surat Tugas/Surat Ijin;
(3)
Daftar hadir (untuk kegiatan reguler);
(4)
Karya nyata dan atau dokumentasinya.
Kehadiran Mahasiswa dalam Kegiatan Kemahasiswaan Rutin Terjadwal
(1)
Mahasiswa harus mengisi daftar hadir
sesuai dengan jadwal pada setiap kegiatan ekstrakurikuler yang di ikuti.
(2)
Kehadiran mahasiswa paling sedikit 75%
(tujuh puluhlimapersen).
3.7. Kegiatan
Berikut Bobot serta Dasar Penilaian Satuan Kredit Prestasi Mahasiswa
Tabel
1. Kegiatan Wajib
No.
|
Kegiatan
|
Partisipasi
dan/Prestasi yang diperoleh
|
Bobot skp
|
Dasar
Penilaian
|
1.
|
Pakarmaru*
Universitas
|
Peserta
|
10
|
Sert/SK
|
2.
|
Pakarmaru*
Lanjutan
|
Peserta
|
10
|
Sert/SK
|
3.
|
Tabel
2. Kegiatan Bidang Organisasi dan Kepemimpinan
No.
|
Kegiatan
|
Tingkat
|
Jabatan
|
Bobot skp
|
Dasar
Penilaian
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1.
|
Pengurus
Organisasi
Intrakampus
|
Internasional
|
Ketua
|
30
|
Sert/
SK /SP
|
Wakil
Ketua
|
25
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Sekretaris
|
25
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Sekretaris
|
12
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Bendahara
|
25
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Bendahara
|
12
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Ketua
Seksi
|
12
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Anggota
Pengurus
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Nasional
|
Ketua
|
25
|
Sert/
SK /SP
|
||
Wakil
Ketua
|
20
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Sekretaris
|
20
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Sekretaris
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Bendahara
|
20
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Bendahara
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Ketua
Seksi
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Anggota
Pengurus
|
7
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Daerah/Regional
|
Ketua
|
20
|
Sert/
SK /SP
|
||
Wakil
Ketua
|
17
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Sekretaris
|
17
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Sekretaris
|
8
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Bendahara
|
17
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Bendahara
|
8
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Ketua
Seksi
|
8
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Anggota
Pengurus
|
6
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Universitas
|
Ketua
|
20
|
Sert/
SK /SP
|
||
Wakil
Ketua
|
15
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Sekretaris
|
15
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Sekretaris
|
7
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Bendahara
|
15
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Bendahara
|
7
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Ketua
Seksi
|
7
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Anggota
Pengurus
|
5
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Fakultas
|
Ketua
|
17
|
Sert/
SK /SP
|
||
Wakil
Ketua
|
12
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Sekretaris
|
12
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Sekretaris
|
6
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Bendahara
|
12
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Bendahara
|
6
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Ketua
Seksi
|
6
|
Sert/
SK /SP
|
|||
1
|
Anggota
Pengurus
|
4
|
Sert/
SK /SP
|
||
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
Jurusan/
|
Ketua
|
15
|
Sert/
SK /SP
|
||
Program
|
Wakil
Ketua
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
||
Studi
|
Sekretaris
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
||
Wakil
Sekretaris
|
5
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Bendahara
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Wakil
Bendahara
|
5
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Ketua
Seksi
|
5
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Anggota
Pengurus
|
3
|
Sert/
SK /SP
|
|||
2.
|
Pengurus
Organisasi Ekstrakampus
|
Semua
level
|
5
|
Sert/
SK /SP
|
|
3.
|
Mengikuti
|
Lanjut
|
15
|
Sert/
SK /SP
|
|
Pelatihan
|
Menengah
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
||
Kepemimpi-
|
Dasar
|
5
|
Sert/
SK /SP
|
||
nan
|
|||||
4.
|
Latihan
Kepemimpinan lainnya
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
||
5.
|
Panitia
|
Internasional
|
15
|
Sert/
SK /SP
|
|
dalam
|
Nasional
|
12
|
Sert/
SK /SP
|
||
Suatu
|
Daerah/Regional
|
10
|
|||
Kegiatan
|
Universitas
|
9
|
Sert/
SK /SP
|
||
Kemahasis-
|
Fakultas
|
7
|
Sert/
SK /SP
|
||
waan
|
Jurusan/
|
5
|
Sert/
SK /SP
|
||
Program
|
|||||
Studi
|
|||||
6.
|
Berpartisipasi
dalam Pemira
|
Universitas
|
5
|
Presensi/
Kartu Pemilih
|
|
Fakultas
|
5
|
Presensi/
Kartu Pemilih
|
|||
Jurusan/
|
5
|
Presensi/
Kartu Pemilih
|
|||
Program
|
|||||
Studi
|
Tabel 3.
Kegiatan Bidang Penalaran dan Keilmuan
No.
|
Kegiatan
|
Tingkat
|
Partisipasi
dan Prestasi
|
Bobot skp
|
Dasar
Penilaian
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1.
|
Memperoleh
prestasi dalam Lomba Karya Ilmiah/Lingkungan Hidup/ Kreativitas/ Inovatif/
Pemikiran Kritis/ Populer/ Enterpreneurship/ Business Plan
|
Internasional
|
Juara
I
|
120
|
Sertifikat
|
Juara
II
|
110
|
Sertifikat
|
|||
Juara
III
|
100
|
Sertifikat
|
|||
Finalis
|
100
|
Sertifikat
|
|||
Peserta
Terpilih
|
90
|
Sertifikat
|
|||
Nasional
|
Juara
I
|
100
|
Sertifikat
|
||
Juara
II
|
90
|
Sertifikat
|
|||
Juara
III
|
80
|
Sertifikat
|
|||
Finalis
|
70
|
Sertifikat
|
|||
Peserta
Terpilih
|
50
|
Sertifikat
|
|||
Daerah/Regional
|
Juara
I
|
70
|
Sertifikat
|
||
Juara
II
|
60
|
Sertifikat
|
|||
Juara
III
|
50
|
Sertifikat
|
|||
Finalis
|
40
|
Sertifikat
|
|||
Peserta
Terpilih
|
30
|
Sertifikat
|
|||
Universitas
|
Juara
I
|
50
|
Sertifikat
|
||
Juara
II
|
45
|
Sertifikat
|
|||
Juara
III
|
40
|
Sertifikat
|
|||
Finalis
|
30
|
Sertifikat
|
|||
Peserta
Terpilih
|
20
|
Sertifikat
|
|||
Fakultas
|
Juara
I
|
30
|
Sertifikat
|
||
Juara
II
|
28
|
Sertifikat
|
|||
Juara
III
|
25
|
Sertifikat
|
|||
Finalis
|
20
|
Sertifikat
|
|||
Peserta
Terpilih
|
15
|
Sertifikat
|
|||
Jurusan/
Program
studi
|
Juara
I
|
15
|
Sertifikat
|
||
Juara
II
|
12
|
Sertifikat
|
|||
Juara
III
|
10
|
Sertifikat
|
|||
Finalis
|
8
|
Sertifikat
|
|||
Peserta
Terpilih
|
5
|
Sertifikat
|
|||
2.
|
Mengikuti
Kegiatan Lomba
|
Internasional
|
50
|
Sert/SK/SP
|
|
Nasional
|
40
|
Sert/SK/SP
|
|||
Daerah/Regional
|
30
|
Sert/SK/SP
|
|||
Universitas
|
20
|
Sert/SK/SP
|
|||
Fakultas
|
15
|
Sert/SK/SP
|
|||
Jurusan
|
7
|
Sert/SK/SP
|
|||
3.
|
Mengikuti
kegiatan/forum ilmiah (seminar,
2
|
Internasional
|
Pembicara
|
100
|
Sert/
SK /SP
|
Moderator
|
40
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Peserta
|
20
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Nasional
3
|
Pembicara
|
60
|
Sert/
SK /SP
|
||
1
|
4
|
5
|
6
|
||
Lokakarya,
workshop, pameran)
|
Moderator
|
25
|
Sert/
SK /SP
|
||
Peserta
|
15
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Daerah/Regional
|
Pembicara
|
40
|
Sert/
SK /SP
|
||
Moderator
|
15
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Peserta
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Universitas
|
Pembicara
|
30
|
Sert/
SK /SP
|
||
Moderator
|
15
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Peserta
|
8
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Fakultas
|
Pembicara
|
20
|
Sert/
SK /SP
|
||
Moderator
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Peserta
|
5
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Jurusan/Program
Studi
|
Pembicara
|
10
|
Sert/
SK /SP
|
||
Moderator
|
5
|
Sert/
SK /SP
|
|||
Peserta
|
3
|
Sert/
SK /SP
|
|||
4.
|
Menghasilkan
temuan inovasi yang dipatenkan
|
100
|
Sert/
Patent
|
||
5.
|
Menghasilkan
karya ilmiah yang dipublikasikan dalam majalah ilmiah
|
Internasional
|
Ketua
|
100
|
Foto
kopi Karya
|
Anggota
|
50
|
Foto
kopi Karya
|
|||
Nasional-
Akreditasi
|
Ketua
|
75
|
Foto
kopi Karya
|
||
Anggota
|
35
|
Foto
kopi Karya
|
|||
Tidak
terakreditasi
|
Ketua
|
15
|
Foto
kopi Karya
|
||
Anggota
|
10
|
Foto
kopi Karya
|
|||
6.
|
Menghasilkan
karya populer yg diterbitkan di surat kabar/majalah/media lainnya
|
Internasional
|
Ketua
|
40
|
Foto
kopi Karya
|
Anggota
|
20
|
Foto
kopi Karya
|
|||
Nasional
|
Ketua
|
30
|
Foto
kopi Karya
|
||
Anggota
|
15
|
Foto
kopi Karya
|
|||
Daerah/Regional
|
Ketua
|
20
|
Foto
kopi Karya
|
||
Anggota
|
10
|
Foto
kopi Karya
|
|||
Universitas
|
Ketua
|
10
|
Foto
kopi Karya
|
||
Anggota
|
5
|
Foto
kopi Karya
|
|||
7.
|
Menghasilkan
karya yang didanai oleh pemerintah atau pihak lain
|
Ketua
|
15
|
SK/SP
|
|
Anggota
|
7
|
SK/SP
|
|||
8.
|
Memberikan
pelatihan atau bimbingan dalam penyusunan karya tulis
|
15
|
Sertifikat
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
9.
|
Mengikuti
kuliah tamu/umum
|
5
|
Daftar
Hadir/Sert
|
||
10.
|
Terlibat
dalam penelitian pihak lain
|
10
|
SK/SP
|
||
11.
|
Pilmapres,
Debat Bahasa Inggris, dan ON MIPA
|
Internasional
|
Juara
I
|
100
|
Sert/SK/SP
|
Juara
II
|
90
|
Sert/SK/SP
|
|||
Juara
III
|
80
|
Sert/SK/SP
|
|||
Finalis
|
70
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Terpilih
|
50
|
Sert/SK/SP
|
|||
Nasional
|
Juara
I
|
80
|
Sert/SK/SP
|
||
Juara
II
|
70
|
Sert/SK/SP
|
|||
Juara
III
|
60
|
Sert/SK/SP
|
|||
Finalis
|
50
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Terpilih
|
30
|
Sert/SK/SP
|
|||
Daerah/Regional
|
Juara
I
|
60
|
Sert/SK/SP
|
||
Juara
II
|
50
|
Sert/SK/SP
|
|||
Juara
III
|
40
|
Sert/SK/SP
|
|||
Finalis
|
30
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Terpilih
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Universitas
|
Juara
I
|
40
|
Sert/SK/SP
|
||
Juara
II
|
30
|
Sert/SK/SP
|
|||
Juara
III
|
20
|
Sert/SK/SP
|
|||
Finalis
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Terpilih
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Fakultas
|
Juara
I
|
20
|
Sert/SK/SP
|
||
Juara
II
|
15
|
Sert/SK/SP
|
|||
Juara
III
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
|
5
|
Sert/SK/SP
|
|||
12.
|
Pelatihan/
Pembinaan Soft Skill/ Ketrampilan
|
Internasional
|
20
|
Sert/SK/SP
|
|
Nasional
|
15
|
Sert/SK/SP
|
|||
Regional
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Daerah
|
5
|
Sert/SK/SP
|
Tabel 4.
Kegiatan Bidang Minat dan Bakat
No.
|
Kegiatan
|
Tingkat
|
Partisipasi
dan /Prestasi
|
Bobot skp
|
Dasar
Penilaian
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
1.
|
Memperoleh
prestasi dalam kegiatan minat dan bakat (olahraga, seni, dan kerohanian)
|
Internasional
|
Juara
I
|
80
|
Sert/SK/SP
|
Juara
II
|
70
|
Sert/SK/SP
|
|||
Juara
III
|
60
|
Sert/SK/SP
|
|||
Finalis
|
50
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Terpilih
|
40
|
Sert/SK/SP
|
|||
Nasional
|
Juara
I
|
70
|
Sert/SK/SP
|
||
Juara
II
|
60
|
Sert/SK/SP
|
|||
Juara
III
|
50
|
Sert/SK/SP
|
|||
Finalis
|
30
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Terpilih
|
20
|
Sert/SK/SP
|
|||
Daerah/Regional
|
Juara
I
|
50
|
Sert/SK/SP
|
||
Juara
II
|
40
|
Sert/SK/SP
|
|||
Juara
III
|
30
|
Sert/SK/SP
|
|||
Finalis
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Terpilih
|
5
|
Sert/SK/SP
|
|||
Universitas
|
Juara
I
|
30
|
Sert/SK/SP
|
||
Juara
II
|
20
|
Sert/SK/SP
|
|||
Juara
III
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Finalis
|
5
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Terpilih
|
3
|
Sert/SK/SP
|
|||
Fakultas
|
Juara
I
|
20
|
Sert/SK/SP
|
||
Juara
II
|
15
|
Sert/SK/SP
|
|||
Juara
III
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Finalis
|
5
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Terpilih
|
3
|
Sert/SK/SP
|
|||
2.
|
Mengikuti
kegiatan minat dan bakat (olahraga, seni, dan kerohanian
|
Internasional
|
Delegasi
|
50
|
Sert/SK/SP
|
Peserta
Undangan
|
25
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Biasa
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Nasional
|
Delegasi
|
30
|
Sert/SK/SP
|
||
Peserta
Undangan
|
15
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Biasa
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Daearah/Regional
|
Delegasi
|
20
|
Sert/SK/SP
|
||
Peserta
Undangan
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Biasa
|
7
|
Sert/SK/SP
|
|||
Universitas
|
Delegasi
|
15
|
Sert/SK/SP
|
||
Peserta
Undangan
|
7
|
Sert/SK/SP
|
|||
Peserta
Biasa
|
5
|
Sert/SK/SP
|
|||
Fakultas
|
Delegasi
|
10
|
Sert/SK/SP
|
||
Peserta
Undangan
|
5
|
Sert/SK/SP
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
3.
|
Menjadi
Pelatih/
Pembimbing
Kegiatan Minat dan Bakat
|
Nasional
|
80
|
Sert/SK/SP
|
|
Daerah/Regional
|
60
|
Sert/SK/SP
|
|||
Universitas
|
40
|
Sert/SK/SP
|
|||
Fakultas
|
30
|
Sert/SK/SP
|
|||
Lainnya
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
4.
|
Melaksanakan
aktivitaspembinaan khusus berkaitan dengan kegiatan minat dan bakat
|
10
|
Sert/Daftar
Hadir
|
||
5.
|
Menjadi
mitra tanding pada kegiatan minat dan bakat
|
10
|
Sert/SK
|
||
6.
|
Menghasilkan
karya seni (konser, pameran seni, puisi, fotografi, teater, dll)
|
20
|
Hasil
Karya/Sert
|
||
7.
|
Mengelola
Kewirausahaan
|
Mandiri
|
10
|
SK/Sert
|
|
Kemitraan
|
10
|
SK/Sert
|
Tabel 5.
Kegiatan Bidang Kepedulian Sosial
No.
|
Kegiatan
|
Tingkat
|
Partisipasi
dan /Prestasi
|
Bobot skp
|
Dasar
Penilaian
|
1.
|
Mengikuti
pelaksanaan Bakti Sosial
|
Internasional
|
30
|
Sert/SK/SP
|
|
Nasional
|
25
|
Sert/SK/SP
|
|||
Regional
|
20
|
Sert/SK/SP
|
|||
Universitas
|
15
|
Sert/SK/SP
|
|||
Fakultas
|
10
|
Sert/SK/SP
|
|||
Jurusan/Prodi
|
5
|
Daftar
Hadir
|
|||
2.
|
Penanganan
Bencana
|
5--20
|
SK/Sert/Dok.
|
||
3.
|
Bantuan
pembimbingan rutin (LBB, Pengajian, TPA, PAUD)
|
10
|
SK/SertDok
|
||
4.
|
Kegiatan
lain individual-sosial
|
5
|
SK/Sert/Dok.
|
Tabel 6.
Kegiatan Lainnya
No.
|
Kegiatan
|
Tingkat
|
Partisipasi
dan /Prestasi
|
Bobot skp
|
Dasar
Penilaian
|
1.
|
Upacara/Apel
|
5
|
Daftar
Hadir
|
||
2.
|
Berpartisipasi
dalam kegiatan organisasi alumni
|
5
|
Sert/Daftar
Hadir
|
||
3.
|
Melakukan
kunjungan/studi banding
|
10
|
Sert/Daftar
Hadir
|
||
4.
|
Magang
kerja nonakademik
|
10
|
Sert/Surat
Keterangan
|
Keterangan
SK : Surat Keputusan/Keterangan Sert :
Sertifikat
SP : Surat Penugasan Dok : Dokumentasi (foto, video, dll.)
ADMINISTRASI
SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH
Administrasi kegiatan
SKPIdidasarkan pada SOP yang sudah disahkan oleh Rektor, yang isinya meliputi instuksi
kerja bagi mahasiswa, instruksi kerja bagi personalia Biro Kemahasiswaan dan
Alumni, dan Sub Bagian Kemahasiswaandan Alumni Fakultas, dan instruksi kerja
bagi Dosen Wali, serta formulir-formulir sebagai dokumen pendukung pelaksanaan
kegiatan SKPI.
CONTOH TRANSKIP SKPI